Polisi Filipina Mengurung Pelanggar Aturan Lockdown dalam Kandang Anjing

Mereka juga menembak pengendara motor yang diduga menghindari pos pemeriksaan. Jadi di India dan Filipina, lockdown corona sama berakhir brutal.


Setelah memerangi narkoba dengan brutal, Filipina kini menghukum orang-orang yang melanggar aturan lockdown dengan menggunakan langkah serupa.

Pejabat setempat dilaporkan mengurung pelanggar di dalam kandang anjing, dan juga menjemur mereka di bawah terik matahari.

Strategi ini mirip seperti yang dilakukan India selama isolasi akibat coronavirus berlangsung. Dalam rekaman video, polisi India memukuli dan menyuruh warga push-up di jalanan jika mereka ketahuan tidak mentaati perintah berdiam di rumah.

Menanggapi pelanggaran hak asasi tersebut, Human Rights Watch menyerukan agar otoritas negara menghormati hak-hak mereka yang ditemukan melanggar peraturan lockdown. Selain itu, mereka diminta menyelidiki setiap perbuatan berlebihan dalam menerapkan pembatasan.

"Polisi dan pejabat setempat harus menghormati hak-hak pelanggar jam batas dan peraturan kesehatan masyarakat lainnya, sementara pemerintah Filipina mengambil langkah tepat dalam memerangi COVID-19," kata Phil Robertson, wakil direktur HRW wilayah Asia, pada Kamis. "Setiap tindak penganiayaan harus segera diselidiki, dan pihak berwajib harus bertanggung jawab."

Kepolisian distrik Santa Cruz di Manila, misalnya, mengurung lima orang, dua diantaranya anak di bawah umur di dalam kandang anjing karena melanggar jam batas dua pekan lalu. Pejabat bernama Frederick Ambrocio mengunggah foto mereka di Facebook.

Pekan lalu, pejabat setempat di Paranaque menuai kritikan keras akibat menjemur pelanggar di lapangan basket saat siang bolong.

Aksi penghukumannya juga diunggah ke Facebook dengan peringatan, "Siapa saja yang tertangkap basah melanggar batas akan kami jemur disini."

Hukuman berlebihan lainnya terjadi di provinci Bulacan, Luzon tengah. Otoritas setempat menembak pengendara motor yang diduga menghindari pos pemeriksaan lockdown pada 25 Maret. Polisi mengatakan mereka saling tembak menembak sebelum akhirnya lelaki tersebut tewas. Ditemukan pistol di lokasi kejadian.


Presiden  Rodrigo Duterte mengisolasi Manila dan pulau Luzon, yang berpenduduk lebih dari 50 juta orang, pada 16 Maret sebagai upaya menghentikan penyebaran COVID-19. Sejak itu, polisi telah menangkap ratusan orang yang melanggar peraturan lockdown.

Sejauh ini, 1418 orang Filipina terjangkit COVID-19. 42 pasien sudah pulih, sedangkan korban meninggalnya ada 71 orang.=>SitusJudiOnline<=

















Komentar

Postingan Populer